“Kamu harus punya karakter!”
Hehe, sebenernya kalimat uitu rada-rada rancu, karena semua orang pasti punya karakter. Hanya saja punya karakternya buruk atau baik. En biasanya kita bingung, sebenernya karakter itu apaan sih? En gimana membentuk karakter yang baik? Kenapa karakter itu penting? Apakah karakter bisa diubah? Well, baca terus deh! (dp/F!)
Tiga sekawan
Taukah kamu, tiap kita punya yang namanya temperamen, karakter dan kepribadian. Wah, apa bedanya tuh?
1. Temperamen adalah kombinasi dari sifat-sifat yang kita bawa sejak lahir. Dibagi jadi empat macam yakni Sanguin, Kolerik, Melankolis dan Plegmatis. Tidak ada temperamen yang lebih baik atau lebih buruk dari yang lainnya, semua ada kelemahan dan kelebihannya. Kita harus pintar-pintar untuk mengendalikannya. Temperamen yang baik adalah temperamen yang sudah bisa dikendalikan oleh Roh Kudus. Kalo kamu pengen lebih jelasnya or pengen tau temperamen apakah yang kamu punyai, kamu bisa pelajari di buku-buku tentang temperamen atau personality, salah satunya adalah: Personality Plus, atau Temperamen Yang Dikendalikan Roh atau Temperamen yang Diubahkan (Tim La Haye).
2. Karakter adalah kombinasi dari temperamen dan kebiasaan yang kita lakukan. Karakter adalah diri kita yang sebenernya. Karakter yang baik adalah gabungan dari tempeamen yang sudah dikendalikan oleh Roh dengan kebiasaan baik yang kita punya serta latihan-latihan yang kita lakukan. So, membentuk karakter adalah penting!
3. Kepribadian adalah ekspresi yang keluar dari kita, alias wajah kita. Kepribadian kadang memang keluar sebagai manifestasi dari karakter kita yang sebenernya, tapi kadang juga hanya topeng doang, alias boongan. Diri kita sebenernya adalah karakter yang kita punya.
KEBIASAAN
“Kok dia bisa ya bangun sepagi itu hanya buat membaca buku?”
“Walah, kok kamu bisa sih cuma makan sayuran?”
“Ck-ck-ck, keren banget sih maen gitarnya? Andai gue beisa kayak gitu!”
Pernah gak kita ngerasa amaze en terperangah en tergebog-gebog en gak habis pikir ngeliat temen kamu, or guru kamu, or tokoh yang kamu kagumi bisa ngelakuin sesuatu yang menurut kamu amazing banget? Ada satu fakta yang mengatakan kalo orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang membangun suatu rangkaian kebiasaan. Kamu juga bisa melakukan semua yang orang lain lakukan, caranya: bangun kebiasaan, bukan tergantung orang lain.
Untuk membentuk karakter yang baik, sangat dipengaruhi oleh kebiasaan yang kita punya atau yang akan kita kembangkan. Kebiasaan adalah suatu tindakan atau pola tingkah laku yang dilakukan secara otomatis, berulang dan sering kali gak disadari. Itu karena dilakukan berdasarkan pengalaman atau latihan sebelumnya. Biasanya, pemberian upah atau penghargaan akan membentuk kebiasaan. Setelah kebiasaan terbentuk, maka gak perlu lagi upah/penghargaan. Kebiasaan gak timbul sejak kita lahir. Dan kebiasaan baik bukanlah suatu keterampilan yang bisa kita bentuk seenaknya, tapi suatu pola yang harus kita kerjakan, melalui latihan berulang-ulang sampai menjadi tindakan yang alami.
Tips melatih kebiasan baik:
1. Tentukan rutinitas yang akan kita ubah. Misalnya olahraga, makan sayur, minum air putih, menulis blog tiap hari, dsb.
2. Siapkan waktu yang cukup untuk melakukannya. Menurut Dr. Maxwell Maltz, butuh waktu rata-rata 3 minggu melakukan sesuatu setiap hari untuk membentuk sebuah kebiasaan.
Tips membuang kebiasaan buruk
1. Buatlah keputusan utnuk berhenti dari kebiasan buruk kamu, misalnya kebiasaan merokok, tidur malam, jorok dsb
2. Tegaskan. Kamu bisa tulis penegasan-penegasan tentang kebiasaan buruk itu, misalnya ‘aku harus berhenti merokok agar terhindar dari penyakit paru-paru, dsb.
3. Bicara pada diri sendiri. Ucapkan komitmen dan penegasan yang udah kamu buat. Misalnya ‘aku akan berhenti merokok, karena bla-bla-bla’. Hal ini dapat memprogram otak kita. Ucapkan beberapa kali sehari.
Kalo kita punya kebiasaan buruk, maka akan sangat sulit untuk mengusirnya. Jauh lebih mudah jika hal itu belum menjadi kebiasaan. Kalo kebiasaan buruk itu sudah tinggal di dalam kita, hal itu akan menjadi bagian dari kita. Semakin kita mencoba melepaskannya, biasanya malah semakin mencengkram kita. satu-satunya cara untuk melepaskannya adalah dengan cara menggantikannya dengan kebiasaan baik.
Steven R. Covey dalam bukunya 7 Kebiasaan Efektif, menjabarkan 7 kebiasaan baik yang akan membawa kita pada kesuksesan. Apa sajakah itu?
1. Bersikap positif. Jadilah orang yang proaktif yang berpikir berdasarkan nilai-nilai, bukan perasaan.
2. Mulailah dengan menetapkan tujuan akhir
3. Dahulukan yang penting.
4. Berpikirlah ‘sama-sama menang’ dengan orang lain.
5. Cobalah untuk mengerti, lalu baru untuk dimengerti
6. Sinergi, membangun kekuatan untuk mengatasi kelemahan.
7. Asah gergajimu, tingkatkan kemampuanmu.
“Pertama-tama, kamu membentuk kebiasaan kamu. Setelah itu kebiasaan kamulah yang akan membentuk kamu.”
“Semakin sulit sesuatu hal dikerjakan, semakin sulit hal itu ditinggalkan. Semakin mudah sesuatu hal dikerjakan, semakin sulit hal itu diubah.”
“Kebiasaanmu adalah pelayan yang baik, atau tuan yang paling buruk”
Aku adalah sahabatmu. Aku merupakan penolong terbaikmu atau beban terberatmu. Aku dapat mendorongmu menuju kesuksesan atau menarikmu menuju kehancuran. Tunjukkan kepadaku apa yang harus aku lakukan dan dengan beberapa kali latihan aku secara otomatis akan melakukannya. Aku bukanlah mesin, tapi aku bekerja dengan teliti seperti sebuah mesin dengan intelegensi manusia. Ambilah aku, latihlah aku, dan perlakukan aku dengan tegas dan aku akan meletakkan dunia di bawah kakimu. Jangan pedulikan aku, maka aku akan menghancurkanmu. Aku adalah KEBIASAANMU.
KARAKTER
Istilah karakter mungkin gak terlalu familiar buat kita, di Alkitab terjemahan baru terbitan LAI juga gak ada istilah karakter, di gereja khotbah tentang karakter juga jarang kita dengar, padahal yang namanya karakter itu penting banget loh. Saking pentingnya, karakter itu bakal menentukan kesuksesan kita, secara rohani en jasmani. Tapi sebelum kita bahas kenapa karakter itu penting en gimana caranya punya karakter yang baik, kita harus tau dulu apa sih karakter itu.
Agak susah ya buat mendefinisikannya, soalnya karakter itu abstrak banget. Tapi singkatnya, karakter itu bisa dibilang siapa diri kita sebenarnya. Maksudnya karakter itu adalah inti dari diri kita. Karakter itu kayak harta karun yang tersembunyi di dalam diri kita. Gak ada yang tau kayak gimana bentuknya ato siapa yang naroh karakter di sana. Tapi yang pasti karakter itu emang tersembunyi. Adanya di dalam diri kita yang paling dalam. Dimana tempat pastinya gak ada yang tau, gimana bentuknya gak ada yang tau. Gimana cara kita menjalani hidup kita nunjukkin gimana karakter kita. Karakter itu bakal nunjukkin siapa sih kita sebenarnya. Itu kata Pdt. Leonardo A Sjamsuri.
Tiap orang bisa punya karakter yang beda-beda tergantung sama sifat bawaan/temperamen yang dibawa en gimana kebiasaan dia melakukan sesuatu. Cara tiap orang melakukan sesuatu bisa beda-beda tergantung sama daerah, en keluarga tempat dia dibesarin. Jadinya gak heran kalo kita liat orang yang punya hubungan darah (misalnya kakak, adik, orang tua anak) ato asalnya dari satu daerah yang sama biasanya punya karakter yang sama juga. Karena karakter itu emang bawaan juga. Yang jadi masalahnya gak semua karakter yang kita punya itu sesuai sama apa yang Tuhan pengen dalam hidup kita, makanya supaya kita bisa bertumbuh lebih dalam Tuhan, kita mesti punya karakter yang sesuai sama kehendak Tuhan.
KENAPA KARAKTER PENTING?
“The spirit of God can make us be in the top of mountain, but the character will make us still in there.” (Roh Tuhan bisa membuat kita berada di puncak gunung, tapi karakterlah yang akan membuat kita bertahan di sana). - Ps. Roberts Liardon
Mungkin GF!ers masih ingat ada banyak hamba Tuhan terkenal yang jatoh dalam dosa beberapa taun terakhir ini. Padahal mereka-mereka itu udah terkenal sebagai hamba Tuhan yang diurapi, tapi kenapa bisa jatoh dalam dosa, udah gitu dosanya juga gak terduga lagi? Jawabannya karena mereka gak membangun karakter yang baik.
Kalo kita punya karakter yang baik, Tuhan bisa kasih sama kita apa aja yang Dia mo en dijamin kita bisa handle semuanya. Ada banyak cerita di Alkitab tentang hamba Tuhan yang harusnya bisa dipake sama Tuhan luar biasa, tapi kisah hidupnya penuh kegagalan gara-gara karakternya jelek. Samson itu diurapi sama Tuhan luar biasa. Tapi sayang karakternya jelek, jadinya pelayanan dia malah jadi bumerang buat dirinya sendiri. Contoh laen, Salomo. Coba Salomo kurang diurapi apa? Punya hikmat, punya kekayaan, tapi sayang karakter Salomo jelek, harusnya kerajaannya gak harus pecah, tapi gara-gara karakternya yang jelek, kerajaannya harus pecah. Dari sini kita bisa liat kalo yang namanya karakter itu penting banget. Karena karakterlah yang Tuhan akan liat.
Untuk lengkapnya, kamu bisa dapetin di edisi cetaknya. Hubungi info@getmedia-online.com untuk berlangganan.